Tips & Edukasi

9 Tips Memilih Smartwatch untuk Kebutuhan Olahraga di Tahun 2026

EditorEditor
6 menit baca
Ilustrasi tips memilih smartwatch

Menggunakan smartwatch saat olahraga bukan sekadar gaya-gayaan. Alat ini bisa memantau hampir semua aspek latihan, mulai dari detak jantung, jumlah kalori terbakar, hingga kualitas tidur. Tapi, memilih smartwatch yang cocok untuk olahraga bisa membingungkan. Apalagi, sekarang pasar dibanjiri dengan banyak pilihan. Nah, biar tidak salah pilih, ikuti tips memilih smartwatch untuk kebutuhan olahraga berikut ini:

1. Sesuaikan dengan Jenis Olahraga yang Kamu Lakukan

Ini penting, karena setiap olahraga punya kebutuhan fitur yang berbeda. Smartwatch yang cocok untuk pelari belum tentu ideal untuk perenang atau pecinta gym.

Kalau kamu sering melakukan olahraga kardio, seperti lari pagi, jogging, atau bersepeda, cari smartwatch dengan fitur GPS dan VO2 Max. Fitur GPS dapat merekam rute yang kamu lewati, jarak tempuh, kecepatan, hingga ritme langkah. Sementara itu, VO2Max bisa memantau tingkat kebugaran tubuh.

Tapi, jika kamu lebih sering melakukan olahraga air, seperti berenang atau diving, maka wajib memilih jam yang tahan air. Minimal, jam punya sertifikasi 5 ATM.

Kalau kamu suka olahraga outdoor, seperti mendaki atau trail run, pilih smartwatch punya fitur peta offline dan kompas. Pastikan juga baterainya awet. Untuk jenis olahraga indoor atau gym, kebutuhan smartwatch-nya beda lagi. Pilihlah yang menawarkan fitur penghitung repetisi otomatis dan pemantau detak jantung.

2. Punya Fitur Heart Rate Monitor & SpO2

Ilustrasi memilih smartwatch

Fitur Heart Rate Monitor (HRM) pada smartwatch berfungsi untuk mengukur jumlah denyut jantung per menit. Fitur ini menggunakan sensor khusus untuk membaca aliran darah di pergelangan tangan, lalu mengubahnya jadi data detak jantung.

Dengan fitur HRM, kamu bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk olahraga dan menyesuaikan intensitas latihan. Misalnya, jika HRM terlalu tinggi, itu tandanya kamu perlu istirahat. Saat tidak olahraga, HRM juga sangat berguna untuk menilai tingkat stres dan menganalisis kualitas tidur.

Sementara itu, fitur SpO₂ berfungsi untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. Dengan fitur ini, kamu bisa memantau kondisi pernapasan saat latihan.

3. Pertimbangkan Faktor Kenyamanan

Saat olahraga, terutama yang gerakannya repetitif seperti lari atau HIIT, setiap gram itu terasa. Jam yang terlalu berat bisa bikin pergelangan tangan cepat pegal. Jadi, sebaiknya pilihlah smartwatch dengan berat di bawah 50 gram.

Selain itu, pastikan jamnya ngepas di pergelangan tangan. Ini untuk memastikan sensor detak jantung bisa memberikan data yang akurat.

4. Pilih Connected GPS atau Built-in GPS

Ilustrasi memilih smartwatch

GPS di smartwatch berguna untuk melacak rute lari, jarak tempuh, dan kecepatan. Biasanya, ini juga disertai fitur keselamatan seperti panggilan SOS dan pelacakan lokasi.

Umumnya, ada dua jenis koneksi GPS di smartwatch, yaitu connected GPS dan built-in GPS. Connected GPS tidak punya antena GPS sendiri, dan numpang sinyal dari smartphone. Artinya, kamu wajib membawa ponsel ke mana pun kamu lari. Jika smartphone ditinggal di rumah, jam tanganmu tidak akan bisa mencatat rute, jarak, maupun kecepatan secara akurat.

Sementara itu, versi built-in GPS memiliki antena satelit di dalam bodinya sendiri. Jam ini bisa melacak dan menampilkan rute secara real time dan lebih akurat.

5. Baterai Tahan Lama

Kamu pasti menginginkan smartwatch yang bisa menemani aktivitasmu seharian, mulai dari gym hingga di petualangan di alam bebas. Beberapa smartwatch memiliki ketahanan baterai beberapa hari. Tapi, ada juga yang awet hingga 1-2 minggu.

Tapi, jangan langsung tergiur saat melihat tulisan “Baterai Tahan 14 Hari!” di kotak kemasan. Dalam dunia smartwatch, ada “jebakan” yang harus kamu pahami, yaitu mode standby dan mode GPS.

Mode standby artinya baterai jam awet dipakai untuk kegiatan sehari-hari, seperti melihat jam, menerima notifikasi, dan menghitung langkah. Di mode ini, jam memang bisa bertahan berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Tapi, jika kamu mengaktifkan mode GPS, jam akan lebih boros baterai. Itu karena antena GPS-nya bekerja secara terus-menerus untuk mencari sinyal satelit.

Nah, jika kamu menginginkan smartwatch yang baterainya awet, plus ada fitur GPSnya, cek detail baterai dengan baik. Cari teks kecil bertuliskan: Up to (misalnya 60) hours in GPS Mode.

6. Layar Tahan Goresan

Seringkali kita tergoda membeli smartwatch hanya karena modelnya terlihat keren atau sporty. Tapi, saat digunakan untuk olahraga intens, jam akan terkena keringat, benturan, bahkan cuaca ekstrem. Jadi, utamakan memilih smartwatch yang materialnya bagus.

Untuk layar, pastikan bahannya tidak gampang tergores. Pilihan terbaik adalah sapphire glass. Material ini sangat keras dan hampir mustahil tergores bahkan oleh benturan keras sekalipun. Opsi lainnya adalah gorilla glass. Ini cukup kuat untuk benturan ringan, tapi masih bisa tergores jika terkena pasir atau gesekan aspal.

7. Perhatikan Bahan Strap

Ilustrasi memilih smartwatch

Banyak orang mengalami iritasi kulit saat berolahraga karena salah memilih bahan strap jam. Bahan yang disarankan adalah silikon, karet dan nylon.

Kelebihan strap bahan silikon dan karet adalah tahan air dan mudah dicuci. Kekurangannya, ini kadang memerangkap keringat di kulit. Sementra itu, strap bahan nylon unggul karena ringan dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Kekencangannya juga bisa diatur secara presisi agar sensor detak jantung menempel sempurna di kulit.

Hindari strap berbahan kulit atau logam. Bahan logam berat, sementara bahan kulit bisa rusak jika terus-terusan terkena keringat.

8. Pahami Sertifikasi ATM-nya

Kebanyakan smartwatch sudah water resistant. Tapi, tidak semua memiliki ketahanan air yang sama. Kamu perlu memahami level ATM-nya.

ATM sendiri adalah singkatan dari Atmosphere, yang menunjukkan seberapa besar tekanan air yang bisa diterima jam tangan, sebelum air mulai merembes masuk ke mesinnya. Umumnya, level rating ATM berkisar dari 1 ATM hingga 20 ATM.

  • 1 ATM – 3 ATM: Hanya aman untuk terkena percikan air hujan, cuaca lembap, atau tidak sengaja terkena air saat cuci tangan.
  • 5 ATM: Inilah standar minimal untuk smartwatch olahraga. Ini aman digunakan untuk berenang di kolam renang atau mandi.
  • 10 ATM: Jika kamu hobi snorkeling, selancar, atau olahraga air yang lebih intens, ini adalah pilihan wajib. Tapi, ini tidak dianjurkan untuk olahraga air yang ekstrem, seperti arung jeram dan cave diving.
  • 20 ATM: Sangat aman untuk aktivitas yang memiliki tekanan air tinggi, seperti jet ski, surfing, dan scuba diving.

9. Kompatibilitas dengan Smartphone

Ini poin penting yang sering terlewat. Pastikan smartwatch yang kamu pilih kompatibel dengan smartphone milikmu. Misalnya, Apple Watch hanya untuk iPhone. Smartwatch Wear OS umumnya untuk Android. Sementara beberapa merek seperti Fitbit bisa digunakan di keduanya.

Memilih Smartwatch Harus Mendukung Progres, Bukan Sekadar Gaya

Pada akhirnya, memilih smartwatch terbaik bukanlah yang paling mahal atau yang paling populer, tapi yang paling pas menempel di pergelangan tanganmu dan mendukung target olahragamu.

Jangan sampai kamu membayar jutaan rupiah untuk fitur navigasi canggih padahal kamu hanya lari di treadmill. Atau sebaliknya, membeli jam tangan murah tapi akurasinya kurang OK.

Semoga tips dari kami bisa membantu kamu menemukan smartwatch yang tepat untuk mendukung aktivitas olahragamu. Selamat memilih dan selamat berolahraga!

#smartwatch#smartwatch untuk olahraga#tips memilih smartwatch
Editor

Ditulis oleh

Editor

Artikel Terkait